Rumah Atsiri yang terletak di lereng Gunung Lawu ini tak hanya berlokasi di tengah suasana asri dan sejuk, melainkan juga dekat dengan berbagai objek wisata budaya & purbakala. Salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi di sekitar Rumah Atsiri adalah Candi Sukuh.
Terletak di Karanganyar, Jawa Tengah, Candi Sukuh yang memiliki tiga teras punden berundak tampak berbeda dari candi-candi Hindu lain di Jawa. Dibangun pada abad ke-15 di masa pemerintahan Ratu Suhita, arsitektur candi ini memperlihatkan pengaruh kuat aliran Tantrayana yang berkembang di India, Tibet, dan Tiongkok.
Aliran Tantrayana sendiri adalah aliran yang menyelaraskan ajaran Hindu dan Buddha. Aliran ini menekankan apresiasi terhadap proses primal kehidupan yang berasal dari perempuan dan memuja Dewi Durga. Tak heran, banyak relief di Candi Sukuh yang menggambarkan organ reproduksi manusia. Makanya, mereka yang tak paham sering berasumsi bahwa relief candi ini sangat provokatif.
Candi Sukuh ini menghadap ke arah barat, sedangkan pelataran meninggi menghadap ke timur. Pelatarannya terdiri dari tiga teras, yang secara simbolis melambangkan tiga alam yang harus dilalui manusia untuk mencapai nirwana:
Dunia Bawah yang digambarkan pada relief Bima Suci;
Dunia Tengah yang digambarkan pada relief Ramayana, Garudeya, dan Sudhamala; dan
Dunia Atas yang dilambangkan dengan relief Swargarohanaparwa.
Jika ingin berkunjung, jarak dari Rumah Atsiri ke Candi Sukuh juga tidak begitu jauh, hanya sekitar 7 kilometer. Cukup terjangkau apabila Aromates menggunakan alat transportasi pribadi.
Selain itu, Aromates juga bisa mengunjungi Candi Sukuh melalui paket perjalanan Sabuk Lawu dari Rumah Atsiri. Bersama edukator dan shuttle dari Rumah Atsiri, kita bisa mengunjungi beberapa lokasi bersejarah, mempelajari kisah di baliknya, juga melakukan aktivitas dan relaksasi bersama.
Comments